Konsumsi mi instan di Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Utamanya, konsumsi mi instan di Tanah Air meroket semenjak pandemi Covid-19.
Berdasarkan data World Instant Noodles Association, konsumsi mi instan Indonesia mencapai 14,26 miliar porsi/bungkus pada 2022. Jumlah ini meningkat 7,46% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) sebanyak 13,27 miliar bungkus.
Pada 2021, terjadi peningkatan konsumsi mi instan Tanah Air sebesar 4,98% secara tahunan (yoy). Begitu pula pada 2020, jumlah konsumsi mi instan bertumbuh 0,95% (yoy).
Tercatat, konsumsi mi instan Indonesia pada 2019 hanya 12,52 miliar bungkus. Jika dibandingkan pada 2022, terdapat peningkatan angka konsumsi mi instan sebesar 13,89% pada periode sebelum pandemi tersebut.
Pembatasan sosial masyarakat pada awal pandemi Covid-19 menjadikan mi instan sebagai salah satu alternatif stok makanan di rumah. Meski pandemi akhirnya berangsur mereda, tapi nampaknya tren konsumsi mi instan di Tanah Air terus belanjut hingga saat ini, melihat tingginya peningkatan konsumsi mi instan tahun lalu.
Konsumsi mi instan Indonesia pada tahun lalu terbanyak sejak 2014 seperti terlihat pada grafik di atas. Capaian tersebut bahkan menempatkan Indonesia di posisi kedua negara pemakan mi instan terbanyak dunia setelah Tiongkok dengan konsumsi sebesar 45,07 miliar bungkus pada 2022.
Adapun konsumsi mi instan di dunia mencapai 121,2 miliar porsi pada 2022. Ini artinya, konsumsi mi instan Indonesia porsinya mencapai 11,76% dari total konsumsi mi instan dunia.
Menurut World Instant Noodles Association, mi goreng merupakan jenis mi paling populer di kalangan konsumen Indonesia. “Rasa sayur, ayam, dan udang yang berbumbu sambal banyak dikonsumsi. Karena sebagian besar penduduknya adalah Muslim, sebagian besar produknya halal,” demikian dikutip dalam laman instantnoodles.org, Kamis (25/5/2023).
(Baca: Indomie, Merek Mi Instan yang Paling Banyak Dikonsumsi Masyarakat Indonesia Setahun Terakhir)