Blok Rokan merupakan lapangan migas terbesar di Indonesia. Blok ini mampu menghasilkan 150 ribu barel per hari (bph) minyak pada 2007. Namun, produksi lapangan minyak ini kini tinggal 100 ribu bph.
Produksi minyak di Blok Rokan selama 8 tahun terakhir memang terus melorot seiring dengan penurunan kinerja sumur minyak yang sudah tua. Tahun 2015, produksi minyak di Blok Rokan hanya menyentuh angka 102,5 juta barel setahun, turun dari tahun 2014 yakni 109,9 juta barel.
Produksinya jauh dibandingkan dengan pencapaian pada 2007 yang masih bisa menyentuh level tertinggi 151,6 juta barel atau selama 8 tahun produksinya amblas hingga 32,39%.
Blok minyak yang berada di Riau ini sudah lama didesak agar setelah habis kontraknya pada 2021 agar diserahkan kepada PT Pertamina (Persero) untuk dikelola. Saat ini Blok Rokan masih dikelola PT Chevron Pacific Indonesia (dulu Caltex). Selain Rokan, Chevron juga mengoperasikan Blok Siak di Sumatra dan data Kementerian ESDM mencatat sebagian besar produksi minyak di Sumatra pada 2011 berasal dari lapangan Blok Rokan