Apa Sumber Pencemaran Udara di Indonesia? Ini Pendapat Warga

1
Nabilah Muhamad 23/08/2023 14:00 WIB
Image Loader
Memuat...
Persepsi Responden tentang Sumber Pencemaran Udara di Lingkungannya (Agustus 2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Isu seputar pencemaran udara sedang ramai diperbincangkan masyarakat. Menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, penyebab utama polusi udara, khususnya di wilayah Jabodetabek, adalah kendaraan bermotor. 

"Bahwa penyebab utama pencemaran kualitas udaranya adalah kendaraan. Karena dalam catatan kita per 2022 itu ada 24,5 juta kendaraan bermotor dan 19,2 juta lebih itu sepeda motor," ujar Siti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dilansir dari Kompas.com, Senin (14/8/2023).

Lantas bagaimana persepsi masyarakat terkait isu tersebut?

Menurut hasil survei Kurious-Katadata Insight Center (KIC), mayoritas atau 82,2% responden merasa bahwa emisi transportasi jadi sumber utama pencemaran udara di lingkungan mereka.

Kemudian 72,3% responden menilai sumber pencemaran udara di lingkungan mereka adalah pembakaran sampah, 57% asap rokok, dan 54,5% kebakaran hutan. 

Sementara, hanya ada 39,8% responden yang merasa pencemaran udara berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.

(Baca: 10 Negara dengan Emisi PLTU Batu Bara Terbesar di Dunia, Ada Indonesia)

Menanggapi isu polusi udara, pemerintah daerah (pemda) di Jabodetabek memberlakukan kebijakan kerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi 50% aparatur sipil negara (ASN) di lingkungannya.

"Surat edaran dari Pak Sekda (Sekretaris Daerah), WFH dilakukan oleh Pemda DKI 21 Agustus sampai 21 Oktober 2023 dan diikuti oleh pemda-pemda se-Jabodetabek," kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, dilansir dari Republika.co.id, Senin (21/8/2023).

Ia menjelaskan, pemberlakuan WFH 50% selama dua bulan tersebut dilakukan untuk mengurangi polusi udara dari sektor transportasi, sekaligus untuk mengurangi kemacetan jalan sepanjang gelaran KTT ASEAN pada 4-7 September 2023.

Adapun survei Kurious-KIC terkait polusi udara ini dilakukan terhadap 512 responden dari berbagai wilayah di Indonesia, dengan proporsi 54,6% responden laki-laki dan 45,4% responden perempuan. 

Lebih dari separuh responden berasal dari Pulau Jawa selain Jakarta (62,5%), diikuti responden dari Pulau Sumatra (14,6%) dan DKI Jakarta (14,2%). Sementara proporsi responden yang berasal dari Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa, dan Maluku-Papua berada di rentang 0,2%-3,3%.

Mayoritas responden berasal dari kelompok usia antara 25-34 tahun (34,8%), diikuti kelompok 35-44 tahun (29,9%) dan kelompok 45-54 tahun (18,4%).

Koleksi data dilakukan pada 21-22 Agustus 2023 menggunakan metode computer-assisted web interviewing (CAWI), dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 4,31% dan tingkat kepercayaan 95%.

(Baca juga: Sumber Polusi Udara Jakarta, dari Asap Knalpot sampai Garam Laut)

Editor : Adi Ahdiat

Data Populer

Lihat Semua