Untuk menjaga stabilitas harga minyak dunia, sejumlah negara anggota International Energy Agency (IEA) siap melepas stok cadangan minyak darurat mereka demi menambah pasokan di pasar global.
Sebelumnya, pada Maret 2022 IEA sudah melepas stok cadangan minyak darurat sebanyak 61 juta barel.
Kemudian pada April 2022 IEA membuat komitmen pelepasan stok cadangan baru dengan jumlah lebih besar, yakni sebanyak 120 juta barel.
Amerika Serikat (AS) menjadi negara dengan kontribusi terbesar dalam aksi pelepasan stok ini.
Berikut rincian negara-negara anggota IEA dengan komitmen pelepasan stok cadangan minyak terbesar per 7 April 2022:
- AS: 60,5 juta barel
- Jepang: 15 juta barel
- Korea Selatan: 7,23 juta barel
- Jerman: 6,48 juta barel
- Prancis: 6,04 juta barel
- Italia: 5 juta barel
- Inggris: 4,4 juta barel
- Spanyol: 4 juta barel
- Turki: 3,06 juta barel
- Polandia: 2,29 juta barel
- Australia: 1,6 juta barel
- Belanda: 1,6 juta barel
Selain yang disebutkan di atas, ada juga sejumlah negara anggota IEA lain yang berkomitmen melepas stok cadangan minyak di bawah 1 juta barel per negara.
“(Ini) mencerminkan tekad negara-negara anggota untuk melindungi ekonomi global dari dampak sosial-ekonomi akibat guncangan harga minyak karena agresi Rusia terhadap Ukraina,” jelas Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol dalam keterangan persnya, Kamis (7/4/2022).
“Tindakan kolektif terbaru ini, sekali lagi, menunjukkan persatuan negara-negara anggota IEA dalam solidaritas mereka dengan Ukraina, serta tekad untuk memberikan stabilitas terhadap pasar minyak di masa yang penuh tantangan ini," lanjutnya.
IEA juga menyatakan para anggotanya siap menambah pasokan stok darurat dalam beberapa bulan mendatang.
“Selama enam bulan ke depan, sekitar 240 juta barel cadangan minyak darurat, atau setara dengan lebih dari 1 juta barel per hari, akan tersedia untuk pasar global," tegas IEA dalam keterangan persnya (7/4/2022).
IEA mengklaim secara kumulatif negara-negara anggotanya memiliki 1,5 miliar barel stok cadangan minyak publik, ditambah 575 juta barel stok cadangan industri.
Dengan demikian, stok yang dilepas ke pasar global selama periode Maret-April 2022 baru sekitar 9% dari total cadangan mereka.
(Baca Juga: Bukan Arab Saudi, Ini Negara dengan Cadangan Minyak Terbesar Dunia)