Presiden Joko Widodo hari ini, Selasa (28/11) menerima kedatangan Perdana Menteri Denmark, Lars Lokke Rasmussen di Istana Bogor. Kunjungan Rasmussen ke Indonesia pada 27-29 November 2017 terkait mengenai kerjasama politik, investasi, dan perdagangan. Ketertarikan investor Denmark terhadap sektor tenaga listrik terbarukan, membuat investasi dari negeri kawasan Skandinavia tersebut melonjak lebih dari seribu persen tahun ini. Dua pembagkit listrik tenaga bayu/angin telah dibangun di Jeneponto dan Sidrap, Sulawesi Selatan.
Data Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat bahwa investasi asing asal Denmark ke Indonesia sepanjang Januari-September 2017 melonjak 1.334 persen menjadi US$ 10,9 juta dibanding periode yang sama tahun sebelumnya hanya US$ 760 ribu. Jumah proyeknya juga meningkat menjadi 34 unit dari periode yang sama tahun sebelumnya hanya 31 unit. Meningkatnya investasi asing dari Denmark tersebut tidak lepas dari kunjungan Ratu Denmark Margrethe II ke Indonesia pada Oktober 2015 yang membawa delegasi dan pelaku usaha.
Namun, nilai perdagangan Indonesia dengan Denmark justru menunjukkan tren penurunan sejak 2012-2016. Pada periode Januari-September 2017, nilai perdagangan kedua negara yang tercatat di Kementerian Perdagangan senilai US$ hanya naik tipis 0,36 persen menjadi US$ 229,54 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$ 228,72 juta. Untuk ekspor Indonesia ke Denmark mencapai US$ 127,03 juta sedangkan impor Indonesia dari Denmark sebesar US$ 102,51 juta.