Eksplorasi migas sangat rentan terhadap pencemaran lingkungan, terutama dari tumpahan minyak. Pada 2013 tumpahan minyak di sektor hulu migas mencapai 2.071 barel, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 198 barel. Bila tumpahan minyak terjadi di darat dilakukan dengan metode bioremediasi terhadap tanah yang terkontaminasi. Sedangkan jika terjadi di laut dilakukan penyemprotan dengan oil spill dispersant (OSD) untuk mengurai minyak yang tersisa.