Konsumsi Listrik Indonesia Relatif Meningkat Selama 24 Tahun

Energi

Premium

Erlina Fury Santika 16/09/2025 20:43 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut data Kementerian ESDM, konsumsi energi listrik Indonesia relatif meningkat selama 24 tahun. Penurunan hanya terjadi sekali, pada 2020. Data terakhir pada 2024 bahkan sudah sentuh 205 juta BOE.

Volume Konsumsi Energi Akhir Jenis Listrik di Indonesia (2000-2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Konsumsi Listrik Indonesia Relatif Meningkat Selama 24 Tahun”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Volume Konsumsi Energi Akhir Jenis Listrik di Indonesia (2000-2024)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Selama 24 tahun terakhir, konsumsi energi akhir jenis listrik di Indonesia relatf meningkat.

Berdasarkan laporan Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia 2024 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), konsumsi akhir listrik Indonesia awalnya sebesar 48,6 juta setara barrel minyak atau barrel of oil equivalent (BOE) pada 2000.

Angkanya kemudian naik signifikan sedekade kemudian, menjadi 90,7 juta BOE pada 2010. Hanya berselang dua tahun, volume konsumsi sudah tembus lebih dari 100 juta BOE.

Pada 2020, angka konsumsinya mencapai 159,72 juta BOE. Meski terlihat melonjak dibandingkan dengan sedekade sebelumnya, volume tersebut telah mengalami penurunan dari 2019 yang sebesar 160,62 juta BOE. Ini menjadi satu-satunya penurunan konsumsi selama 24 tahun.

Data terakhir pada 2024, konsumsi akhirnya sebanyak 205,8 juta BOE. Menanjak 6,33% dari 2023 yang sebesar 193,54 juta BOE.

Kementerian ESDM memberi catatan, konsumsi energi akhir yang dihitung ini tidak termasuk pemanfaatan nonenergi.

(Baca: Pemakaian Batu Bara Indonesia pada 2024 Tertinggi dalam Sedekade)

Editor : Erlina Fury Santika