Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, mayoritas masyarakat menilai bahwa subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang diberikan pemerintah saat ini tidak tepat sasaran.
Hal itu diungkapkan 53,3% responden. Rinciannya, sebanyak 35,6% responden mengatakan setuju. Sedangkan, 17,7% responden mengatakan sangat setuju.
“Ada yang berpendapat bahwa subsidi BBM tidak tepat sasaran karena lebih banyak dinikmati oleh orang mampu, yang mampu membeli kendaraan bermotor,” demikian dikutip dari laporan survei tersebut.
Sementara, 41,5% responden mengatakan tidak setuju subsidi BBM yang diberikan pemerintah tidak tepat sasaran. Secara rinci, 28,7% responden mengatakan kurang setuju dan 12,8% tidak setuju sama sekali. Namun, ada sebanyak 5,2% responden yang mengatakan tidak tahu/tidak jawab.
Hasil survei itu juga menemukan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia paling banyak menggunakan BBM jenis Pertalite. Persentasenya mencapai 90,4%.
“Selain paling besar penggunanya, Pertalite juga paling sering digunakan sehari-hari,” demikian dikutip dari laporan survei tersebut.
Adapun survei ini dilakukan melalui wawancara telepon pada 25-31 Agustus 2022 terhadap 1.219 responden di seluruh Indonesia berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.
(Baca: Survei: Warga Indonesia Paling Banyak Gunakan BBM Jenis Pertalite)