Laporan ReforMiner yang bertajuk Peran Migas dalam Bauran dan Transisis Energi mencatat, minyak dan gas (migas) memiliki peran penting dalam bauran energi primer Indonesia.
ReforMiner menjelaskan, peran migas dalam bauran energi primer dan pelaksanaan transisi energi baik di dunia maupun di Indonesia untuk saat ini dan beberapa tahun ke depan masih akan signifikan.
Pada 2021, porsi migas dalam bauran energi primer nasional sekitar 51% dengan 31,2% merupakan minyak bumi dan 19,3% gas bumi.
Sementara itu, sebesar 38% bauran energi primer nasional berupa batubara dan 11,5% berupa energi baru terbarukan (EBT).
Pada 2050, porsi migas diproyeksikan menjadi sekitar 44% terhadap total konsumsi energi primer Indonesia. Porsi gas bumi diproyeksikan akan meningkat menjadi 24%, sementara minyak bumi turun menjadi 20%.
Porsi bauran energi batu bara juga diproyeksikan turun menjadi 25% pada tahun 2050. Sementara porsi EBT diproyeksikan meningkat menjadi 31%.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa porsi pemanfaatan gas untuk kepentingan domestik mencatatkan pertumbuhan yang positif. Rata-rata meningkat sekitar 1,50% per tahun selama 2012-2021.
Porsi pemanfaatan gas untuk domestik meningkat dari 52% pada 2012 menjadi 65% pada 2021. Sektor industri dan pupuk tercatat sebagai kontributor utama dalam peningkatan konsumsi gas bumi domestik dengan porsi masing-masing 26,68% dan 12,73% dari total produksi gas nasional.
(Baca Juga: Listrik Batu Bara Diproyeksikan Bertambah 69.702 GWh hingga 2030)