Berdasarkan data Bloomberg New Energy Finance (BNEF), 11 negara G20, termasuk Indonesia, akan membangun pembangkit listrik batu bara berkapasitas 396 Gigawatt (GW).
Meski menghentikan pendanaan untuk proyek batu bara di luar negeri, Tiongkok masih menjadi negara dengan rencana tambahan kapasitas pembangkit batu bara terbesar. Tiongkok menargetkan ada tambahan kapasitas 247 GW di masa depan.
India menjadi negara dengan tambahan kapasitas pembangkit batu bara terbesar kedua. Kapasitas pembangkit batu bara ditargetkan di negara tersebut ditargetkan meningkat 66 GW.
Indonesia juga menjadi salah satu negara yang berencana menambah kapasitas pembangkit batu bara, yaitu 33 GW. Kapasitas ini jauh lebih besar dari kapasitas PLTU sebesar 9,2 GW yang rencananya dipensiunkan dini sebelum 2030.
Menurut catatan BNEF, tambahan pembangkit batu bara berkapasitas 396 GW ini setara dengan seperempat dari total kapasitas pembangkit batu bara yang sudah ada saat ini di seluruh dunia.
(Baca: Negara G20 Habiskan US$ 325,56 Miliar untuk Energi Fosil, Amerika Serikat Tertinggi)