Realiasi investasi minyak dan gas (migas) 2018 tumbuh 14,9% menjadi US$ 12,69 miliar. Jumlah tersebut terdiri atas investasi hulu migas sebesar US$ 11,99 miliar, tumbuh 16,85% dibanding tahun sebelumnya sementara investasi hilir US$ 689,66 juta, turun 10,92% dari tahun sebelumnya. Untuk investasi hulu migas tahun lalu hanya mencapai 84,65% dari target sebesar US$ 14,75 miliar. Sementara investasi hulu migas 2019 (prognosa) akan tumbuh menjadi US$ 14,75 miliar.
Pertumbuhan investasi migas ini merupakan yang pertama kalinya dalam lima tahun terakhir. Sejak 2014, investasi migas selalu mengalami penurunan seiring jatuhnya harga minyak mentah dunia hingga di bawah US$ 30/barel.
Selain itu, terjadi perubahan kontrak baru migas menjadi gross split dari sebelumnya menggunakan skema bagi hasil (Production Sharing Cost/PSC) cost recovery juga turut menekan investasi migas di tanah air.