Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total volume ekspor kayu dan barang dari kayu asal pelabuhan kode hs 44 seluruh Indonesia pada Maret 2025 mencapai 447,46 juta kg.
Volume ekspor kayu dan barang dari kayu asal pelabuhan kode hs 44 tersebut turun 19.79% dibandingkan bulan sebelumnya.
(Baca: Indonesia Ekspor Alas Kaki Senilai US$ 221,18 Juta ke Inggris pada 2023)
Jawa Timur mencatatkan volume ekspor kayu dan barang dari kayu asal pelabuhan kode hs 44 tertinggi dengan 162,03 juta kg. Di provinsi ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan data bulanan di wilayah ini turun 9,44% dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya. Jawa tengah berada di urutan kedua. Dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya, volume ekspor kayu dan barang dari kayu asal pelabuhan kode hs 44 di provinsi ini tumbuh -6,43%. Jumlah volume ekspor kayu dan barang dari kayu asal pelabuhan kode hs 44 di provinsi ini dilaporkan 91,71 juta kg. Adapun untuk periode sebelumnya tercatat sebanyak 95,68 juta kg.
Berikutnya, volume ekspor kayu dan barang dari kayu asal pelabuhan kode hs 44 di DKI Jakarta naik 59,12% menjadi 52,31 juta kg dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya, volume ekspor kayu dan barang dari kayu asal pelabuhan kode hs 44 di Sumatera Utara turun 12,39% menjadi 34,89 juta kg dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya dan Lampung dengan volume ekspor kayu dan barang dari kayu asal pelabuhan kode hs 44 32,08 juta kg (turun 34,48%)
(Baca: Ekspor Mutiara Alami atau Berbudaya Indonesia ke Jordan Naik Menjadi US$ 574,27 Juta)
Berikut ini adalah daftar sepuluh provinsi dengan volume ekspor kayu dan barang dari kayu asal pelabuhan kode hs 44 jumlah tertinggi:
- Jawa Timur 162,03 juta kg
- Jawa Tengah 91,71 juta kg
- DKI Jakarta 52,31 juta kg
- Sumatera Utara 34,89 juta kg
- Lampung 32,08 juta kg
- Gorontalo 30,32 juta kg
- Sumatera Selatan 21,8 juta kg
- Jambi 4,68 juta kg
- Kalimantan Tengah 4,63 juta kg
- Papua 3,38 juta kg