Menurut data Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, pada 2023 ada sekitar 66 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di dalam negeri.
Jumlahnya tumbuh 1,5% dibanding 2022, serta menjadi rekor terbanyak setidaknya sejak 2018.
Kadin Indonesia menyatakan, pada 2023 UMKM berkontribusi sekitar 61% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Mereka juga memperkirakan UMKM menyerap sekitar 117 juta pekerja, setara dengan 97% dari total tenaga kerja nasional.
Menurut Kadin Indonesia, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi UMKM saat ini, yaitu inovasi, teknologi, literasi digital, produktivitas, legalitas, pembiayaan, sampai peningkatan kinerja dan kualitas sumber daya manusia.
"Saat ini Kadin Indonesia dan pemerintah tengah mendorong peningkatan kinerja UMKM nasional melalui strategi penerapan digitalisasi untuk meningkatkan daya saing, menjadi pemain global dan berorientasi ekspor," demikian dikutip dari situs resmi Kadin.
"Pemerintah bersama Kadin terus mendorong agar para pelaku UMKM di Indonesia bisa memasuki ekosistem digital," lanjutnya.
Berdasarkan data yang dihimpun Kadin Indonesia, pada 2022 baru ada sekitar 20,76 juta UMKM yang masuk ekosistem digital.
Kemudian pada 2023 yang masuk pasar digital ditargetkan naik menjadi 24 juta UMKM, dan pada 2024 menjadi 30 juta UMKM.
(Baca: Jumlah Wirausaha di Indonesia Awal 2024, Mayoritas Pemula)