Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kota Sabang, pada 2024 tercatat Rp1,86 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,16% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp1,75 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 2,67%.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Kecantikan Kab. Pidie | 2024)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 42.717 jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp42.813 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 309.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor konstruksi menjadi unggulan.
Sektor konstruksi di Kota Sabang merupakan sektor andalan dan menyumbang kontribusi terbesar PDRB pada 2024 lalu dengan nilai mencapai Rp540,74 ribujuta. Nominal ini tumbuh 2,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp513,66 ribujuta.
Selanjutnya di posisi kedua adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 6,44% menjadi Rp314,3 ribujuta kemudian diikuti oleh sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib tumbuh 5,91% menjadi Rp270,97 ribujuta.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Aceh Besar | 2004 - 2024)
Terakhir, PDRB di Kota Sabang, untuk urutan lima besar adalah jasa kesehatan dan kegiatan sosial dengan nilai Rp131,68 ribujuta. Menurut BPS, sektor ini selama setahun terakhir berhasil tumbuh 3,19% dari capaian sebelumnya yang tercatat Rp125,57 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kota Sabang pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kota Sabang ini adalah sektor konstruksi dengan kontribusi mencapai 28,9%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial, dan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Informasi dan Komunikasi,Sektor Pertambangan dan Penggalian,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.