Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, rokok masih menjadi konsumsi utama masyarakat Indonesia. Rata-rata pengeluaran rokok dan tembakau sebesar Rp 76.583 per kapita per bulan pada Maret 2021.
Konsumsi rokok tersebut naik 4,3% dari Rp 73.442 per kapita per bulan pada Maret 2020. Selain itu, pengeluaran rokok merupakan yang kedua tertinggi di antara kelompok pengeluaran lainnya.
Pengeluaran tertinggi berasal dari kelompok makanan dan minuman jadi. Rata-ratanya sebesar Rp 197.682 per kapita per bulan. Kendati demikian, nilainya turun 4,4% dari Rp 206.736 dari tahun sebelumnya.
Setelah rokok, konsumsi selanjutnya berasal dari padi-padian. Rata-rata pengeluaran dari padi-padian sebesar Rp 69.786 per kapita per bulan. Pengeluaran komoditas ini naik 4,5% dari periode sebelumnya yang sebesar Rp 66.789 per kapita per bulan.
(Baca: Jawa Timur Terima Dana Bagi Hasil Cukai Terbesar pada 2020)
Lalu, sayur-sayuran berada di posisi empat dengan rata-rata Rp 53.864 per kapita per bulan, naik 18,7% dari tahun sebelumnya. Masyarakat Indonesia juga mengonsumsi ikan/udang/cumi/kerang sebesar Rp 51.514 per kapita per bulan, naik 10,6% dari Maret 2020.
BPS menjelaskan, pengeluaran komoditas sayur-sayuran, ikan/udang/cumi/kerang, dan daging relatif meningkat sebagai imun di tengah pandemi Covid-19.