Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai produk domestik bruto (PDB) harga berlaku Indonesia mencapai Rp5.288,3 triliun pada kuartal I 2024.
Jika diukur berdasarkan harga konstan nilainya setara dengan Rp3.111,29 triliun, tumbuh 5,11% dibanding kuartal I tahun lalu (year-on-year/yoy).
Pada kuartal I 2024 perekonomian Indonesia masih berpusat di Pulau Jawa, yang berkontribusi 57,70% terhadap PDB nasional.
Kontributor terbesar berikutnya adalah Pulau Sumatra yang menyumbang 21,85%, diikuti Kalimantan 8,19%, Sulawesi 6,89%, Bali dan Nusa 2,75%, serta Maluku dan Papua 2,62%.
"Secara spasial, pertumbuhan ekonomi tetap tumbuh di seluruh wilayah, walaupun di beberapa wilayah melambat," kata kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Senin (6/5/2024).
Amalia menyebut, pada kuartal I 2024 pertumbuhan ekonomi tertinggi berada di kawasan Pulau Maluku dan Papua yang menyentuh 12,15% (year-on-year/yoy).
Kemudian laju pertumbuhan ekonomi Pulau Sulawesi mencapai 6,35% (yoy) dan Kalimantan 6,17% (yoy).
"Pertumbuhan ekonomi di ketiga wilayah tersebut terutama didorong oleh kegiatan pertambangan, industri logam, dan juga pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN)," kata Amalia.
Di bawahnya ada Pulau Bali dan Nusa Tenggara dengan laju pertumbuhan 5,07% (yoy), Jawa 4,84% (yoy), dan terendah Sumatra 4,24% (yoy).
(Baca: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sentuh 5,11% per Kuartal I 2024)