Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Karo, pada 2024 tercatat Rp28,87 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,22% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp26,41 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 2,25%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 418,7 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp67.690 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 155.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2024 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp15,31 jutajuta. Nominal ini tumbuh 2,54%.
Setelahnya sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 5,09% menjadi Rp3,24 jutajuta kemudian urutan ketiga diikuti oleh sektor konstruksi dengan PDRB Rp2,04 jutajuta (7,21%).
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan PDRB Rp1,62 jutajuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Karo pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Karo ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 54,02%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor konstruksi, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, dan sektor transportasi dan pergudangan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Informasi dan Komunikasi,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pertambangan dan Penggalian,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.