Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kota Palopo, pada 2023 mencapai Rp10,5 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,34% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp9767,89 miliar .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat mencapai 0,45%.
(Baca: PDRB ADHB di Kabupaten Sukoharjo Menurut Sektor pada 2023)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 184,3 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp54.470 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 202.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor menjadi unggulan.
Sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor di Kota Palopo pada 2023 mencatatkan nilai sebesar Rp2,49 jutajuta. PDRB ini berada di urutan pertama dibandingkan 17 sektor lain. Sektor ini tumbuh 5,13% dibandingkan dengan angka tahun sebelumnya yang tercatat Rp2,3 jutajuta.
Selanjutnya sektor kedua untuk PDRB terbesar di Kota Palopo ini adalah sektor konstruksi tumbuh 5,11% menjadi Rp1,83 jutajuta, PDRB sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang kali ini diurutan ketiga pertumbuhan negatif -0,5% menjadi Rp1,72 jutajuta.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Kapuas pada 2023)
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah transportasi dan pergudangan dengan PDRB Rp793,69 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kota Palopo pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kota Palopo ini adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan kontribusi mencapai 25,89%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor konstruksi, sektor jasa keuangan dan asuransi, dan sektor informasi dan komunikasi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Pertambangan dan Penggalian,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang,Sektor Jasa Perusahaan dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.