Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Kep. Siau Tagulandang Biaro, pada 2024 mencapai Rp3,39 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,93% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp3,11 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 4,43%.
(Baca: PDRB ADHB per Kapita Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Rp.40,65 Juta Data per 2024)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 70.723 jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp45.866 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 281.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2024 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp1,08 jutajuta. Nominal ini tumbuh 4,28%.
Di urutan kedua adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 7,23% menjadi Rp528,61 ribujuta kemudian diikuti oleh sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan PDRB Rp506,31 ribujuta (9,85%).
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan Besar untuk Rokok dan Tembakau Kab. Bolaang Mongondow Selatan | 2024)
Terakhir, PDRB di Kabupaten Kep. Siau Tagulandang Biaro, untuk urutan lima besar adalah konstruksi dengan nilai Rp319,5 ribujuta. Menurut BPS, sektor ini selama setahun terakhir berhasil tumbuh 2,73% dari capaian sebelumnya yang tercatat Rp309,59 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Kep. Siau Tagulandang Biaro pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Kep. Siau Tagulandang Biaro ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 35,42%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, sektor konstruksi, dan sektor transportasi dan pergudangan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Informasi dan Komunikasi,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Jasa Perusahaan.