Dalam laporan World Economic Outlook (WEO) edisi April 2023, International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5% pada 2023.
Angka itu lebih optimistis dibanding proyeksi sebelumnya. Pada Januari 2023, IMF memprediksi pertumbuhan Indonesia tahun ini hanya 4,8%.
Kendati angkanya naik, tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap diramal bakal melemah dibanding 2022, seperti terlihat pada grafik.
IMF juga menilai perekonomian global tahun ini masih menghadapi banyak tantangan.
"Meski inflasi telah menurun seiring kenaikan suku bunga bank sentral, tekanan harga yang mendasarinya masih bertahan, dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ketat di sejumlah negara," kata IMF dalam WEO edisi April 2023.
(Baca: Sesuai Ramalan IMF, Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,31% pada 2022)
Menurut IMF, gejolak ekonomi yang terjadi pada 2022 masih akan berlanjut sepanjang tahun ini, hanya intensitasnya yang berbeda.
"Tingkat utang tetap tinggi, membatasi kemampuan pembuat kebijakan fiskal untuk menjawab tantangan baru. Harga komoditas, yang sempat meningkat tajam setelah invasi Rusia ke Ukraina, kini sudah dimoderasi, tapi perang terus berlanjut dan ketegangan geopolitik masih tinggi," kata IMF.
"Meski harga makanan dan energi mulai turun, dunia juga masih menghadapi risiko dengan meningkatnya ketidakpastian di sektor keuangan baru-baru ini," lanjutnya.
Dengan adanya berbagai tantangan tersebut, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global akan melambat dari 3,4% pada 2022 menjadi 2,8% pada 2023.
Dalam situasi ini IMF pun mendorong negara-negara untuk memperkuat kerja sama.
"Penguatan kerja sama multilateral sangat penting untuk menciptakan ekonomi dunia yang lebih tangguh, termasuk dengan memperkuat jaring pengaman keuangan global, mengurangi ongkos perubahan iklim, serta mengurangi dampak buruk dari fragmentasi geoekonomi," kata IMF.
(Baca: Proyeksi Bank Dunia, Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,9% pada 2023)