Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Luwu, pada 2024 mencapai Rp22,95 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,36% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp21,76 juta .
Meskipun demikian menurut data historisnya, dibandingkan dengan masa setelah pandemi covid, pertumbuhan di wilayah ini terlihat tidak lebih baik karena mencatatkan pertumbuhan yang lebih rendah.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 383,2 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp59.728 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 189.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2024 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp11,87 jutajuta. PDRB ini tumbuh 1,74%.
Selanjutnya di posisi kedua adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 8,07% menjadi Rp2,55 jutajuta, sektor konstruksi tumbuh 3,16% menjadi Rp2,09 jutajuta.
Terakhir, PDRB di Kabupaten Luwu, untuk urutan lima besar adalah industri pengolahan dengan nilai Rp940,9 ribujuta. Menurut BPS, sektor ini selama setahun terakhir berhasil tumbuh 15,33% dari capaian sebelumnya yang tercatat Rp827,77 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Luwu pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Luwu ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 45,01%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor konstruksi, sektor real estate, dan sektor industri pengolahan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas,Sektor Jasa Perusahaan dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.