Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, pada 2024 mencapai Rp4,17 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 5,14% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp3,81 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 3,05%.
(Baca: Harga Perak Pagi Hari Diperdagangkan US$40,372 /Troy Ons (Jumat, 29 Agustus 2025))
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 91.051 jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp45.221 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 286.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur merupakan sektor andalan dan menyumbang kontribusi terbesar PDRB pada 2024 lalu dengan nilai mencapai Rp1,68 jutajuta. Nominal ini tumbuh 7,42% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp1,51 jutajuta.
Di urutan kedua adalah sektor pertambangan dan penggalian pertumbuhan negatif -2,24% menjadi Rp1,09 jutajuta, kemudian PDRB sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yang kali ini diurutan ketiga tumbuh 4,57% menjadi Rp419,94 ribujuta.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Sabun Mandi di Kab. Boloang Mongondow 2018 - 2024)
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah konstruksi dengan PDRB Rp268,92 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 42,77%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor pertambangan dan penggalian, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor konstruksi, dan sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Informasi dan Komunikasi,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Jasa Perusahaan.