Laporan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan realisasi investasi di Indonesia mencapai Rp374,4 triliun pada kuartal III-2023. Realisasi itu tumbuh 21,6% secara tahunan (year-on-year/yoy), sedangkan secara kuartalan naik 7% (quarter-on-quarter/qoq).
Adapun realisasi investasi pada kuartal III-2023 masih didominasi dari Penanaman Modal Asing (PMA), dengan nilai Rp196,2 triliun atau 52,4% dari total investasi.
Di sisi lain, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada periode yang sama tercatat sebesar Rp178,2 triliun atau 47,6% dari seluruh investasi yang masuk.
Realisasi investasi PMA dan PMDN pun juga meningkat, baik dibanding kuartal sebelumnya (qoq) ataupun periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).
Pada kuartal III-2023, realisasi PMA naik 16,2% secara tahunan (yoy) dan 5,3% secara kuartalan (qoq). Sementara, realisasi PMDN tumbuh 28,2% (yoy) dan 9% (qoq).
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa sekalipun saat ini Indonesia tengah memasuki tahun politik, namun investor tetap menaruh perhatian dan kepercayaan untuk mengucurkan investasi.
“Jadi kalau ada orang mengatakan di tahun politik, orang (investor) itu wait and see, itu biasa. Tetapi ini (faktanya) yang terjadi bukan wait and see, mereka (investor) malah agresif untuk bagaimana merealisasikan investasi yang telah mereka komitmenkan,” kata Bahlil dalam konferensi pers online di YouTube, Jumat (21/10/2023).
Berdasarkan wilayahnya, realisasi investasi di luar Jawa pada kuartal III-2023 mencapai Rp190,9 triliun atau 51% dari total investasi. Capaian ini naik 14,7% secara tahunan (yoy) dan tumbuh 4,9% secara kuartalan (qoq).
Lalu, nilai investasi di Pulau Jawa tercatat sebesar Rp183,5 triliun, tumbuh 29,7% (yoy) dan meningkat 9,4% (qoq).
Menurut sektor usahanya, realisasi investasi terbesar masuk ke sektor logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatan yang menerima investasi Rp56,9 triliun.
Selanjutnya, ada sektor pertambangan Rp41,9 triliun; sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp40,9 triliun; sektor industri kimia dan farmasi Rp28,7 triliun; serta sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp25,5 triliun.
Provinsi penerima investasi terbanyak pada kuartal III-2023 yaitu DKI Jakarta (Rp50,9 triliun), Jawa Barat (Rp49,5 triliun), Jawa Timur (Rp38,9 triliun), Banten (Rp28 triliun), dan Maluku Utara (Rp27,8 triliun).
Singapura merupakan negara asal investasi terbesar (US$4,4 miliar), diikuti Tiongkok (US$1,8 miliar), Hong Kong (US$1,7 miliar), Jepang (US$1,3 miliar), dan Malaysia (US$900 juta).
(Baca: Indonesia Jadi Negara Tujuan Investasi Asing Terbesar ke-2 di ASEAN)