Inflasi saat ini menjadi ancaman bagi pertumbuhan ekonomi global. Harga-harga komoditas yang melonjak telah memantik inflasi tinggi di beberapa negara anggota G20.
Salah satu negara G20 yang mengalami tekanan inflasi tinggi adalah Turki, yakni mencapai 73,5% pada Mei 2022 (year on year/yoy), menurut data Tradingeconomics. Inflasi tersebut lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya 69,97% (yoy).
Anggota G20 yang mengalami ancaman inflasi tinggi lainnya adalah Argentina dengan laju inflasi mencapai 58% pada April 2022 (yoy). Diikuti Rusia dengan inflasi sebesar 17,8%, Brasil sebesar 12,13% (yoy), dan Inggris yang mengalami inflasi sebesar 9% (yoy).
Amerika Serikat juga mengalami tantangan dengan inflasi yang mencapai 8,3% (yoy). Inflasi Negeri Adi Daya ini sempat menyentuh level 8,5% (yoy) pada April 2022, yang merupakan level tertingginya dalam beberapa dekade terakhir.
Adapun, negara G20 mengalami inflasi terendah, yaitu Tiongkok dengan inflasi hanya 2,1% (yoy) pada April 2022, Arab Saudi sebesar 2,3% (yoy), Jepang sebesar 2,5% (yoy), serta Indonesia sebesar 3,55% (yoy).
Pada Juni 2022, Bank Dunia merevisi proyeksi pertumbuhan dunia menjadi 2,9% tahun ini karena tingginya inflasi di beberapa negara. Proyeksi tersebut lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 4,1%.
(baca: BI Tahan Suku Bunga, Inflasi RI Masih Tergolong Rendah di G20)