Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kota Madiun, pada 2024 tercatat Rp18,65 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 5,73% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp17,26 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 4,79%.
(Baca: PDRB ADHB di Kota Surabaya Menurut Sektor pada 2024)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 201,85 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp92.449 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 93.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor menjadi unggulan.
Sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor di Kota Madiun pada 2024 mencatatkan nilai sebesar Rp4,92 jutajuta. PDRB ini berada di urutan pertama dibandingkan 17 sektor lain. Sektor ini tumbuh 4,59% dibandingkan dengan angka tahun sebelumnya yang tercatat Rp4,61 jutajuta.
Selanjutnya di posisi kedua adalah sektor informasi dan komunikasi tumbuh 4,93% menjadi Rp2,81 jutajuta, sektor industri pengolahan diurutan ketiga dengan PDRB Rp2,54 jutajuta (6,36%).
(Baca: PDRB ADHB di Kabupaten Bone Bolango Menurut Sektor pada 2024)
Terakhir, PDRB di Kota Madiun, untuk urutan lima besar adalah jasa pendidikan dengan nilai Rp1,31 jutajuta. Menurut BPS, sektor ini selama setahun terakhir berhasil tumbuh 5,96% dari capaian sebelumnya yang tercatat Rp1,2 jutajuta.
Distribusi PDRB di Kota Madiun pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kota Madiun ini adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan kontribusi mencapai 23,59%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor informasi dan komunikasi, sektor industri pengolahan, sektor jasa keuangan dan asuransi, dan sektor jasa pendidikan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pertambangan dan Penggalian.