Harga sejumlah bahan pangan di Bali hari ini terpantau naik dibandingkan dengan kemarin.
Melansir data panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Sabtu (2/11/2024) pukul 14.18 WIB, dari 21 komoditas terdapat 13 komoditas naik dan 4 komoditas turun.
Komoditas yang naik harga yakni ikan kembung, bawang merah, tepung terigu kemasan (non-curah), jagung tingkat peternak, dan tepung terigu (curah).
(Baca: Lima Hari Terakhir, Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Terus Turun)
Sementara, harga beberapa komoditas seperti gula konsumsi, cabai rawit merah, cabai merah keriting, dan daging ayam ras menurun dibandingkan dengan harga kemarin.
Komoditas kedelai biji kering (impor) naik paling tinggi Rp480 (4,64%) menjadi Rp10.830 per kg. Adapun harga daging ayam ras turun paling dalam Rp560 (1,44%) menjadi Rp38.460 per kg.
Berikut daftar lengkap harga 21 bahan pangan di Bali menurut Bapanas 2 November 2024 pukul 14.18 WIB.
- Daging Sapi Murni: Rp115.420 per kg (tetap)
- Daging Ayam Ras: Rp38.460 per kg (turun 1,44%)
- Ikan Bandeng: Rp36.590 per kg (naik 0,33%)
- Ikan Kembung: Rp36.090 per kg (naik 2,3%)
- Bawang Putih Bonggol: Rp35.650 per kg (tetap)
- Cabai Rawit Merah: Rp33.040 per kg (turun 0,18%)
- Telur Ayam Ras: Rp26.500 per kg (naik 0,34%)
- Ikan Tongkol: Rp26.160 per kg (naik 0,54%)
- Bawang Merah: Rp25.340 per kg (naik 0,36%)
- Cabai Merah Keriting: Rp17.880 per kg (turun 1,32%)
- Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Rp17.770 per liter (naik 0,45%)
- Gula Konsumsi: Rp17.410 per kg (turun 0,46%)
- Minyak Goreng Curah: Rp17.020 per liter (naik 3,03%)
- Beras Premium: Rp15.660 per kg (tetap)
- Beras Medium: Rp14.240 per kg (tetap)
- Garam Halus Beryodium: Rp12.320 per kg (naik 3,18%)
- Beras SPHP: Rp12.100 per kg (naik 0,25%)
- Tepung Terigu Kemasan (non-curah): Rp12.080 per kg (naik 0,25%)
- Kedelai Biji Kering (Impor): Rp10.830 per kg (naik 4,64%)
- Tepung Terigu (Curah): Rp10.530 per kg (naik 1,64%)
- Jagung Tingkat Peternak: Rp5.600 per kg (naik 0,72%)
(Baca: Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Naik Menuju Level US$ 18.000 per Ton (Rabu, 02 Oktober 2024))