Saat ini dunia tengah dikejutkan oleh laporan Pandora Paper yang diungkap oleh jurnalis yang tergabung dalam The International Consortium of Investigative Jounalist (ICIJ). Laporan tersebut membeberkan kebocoran data mengenai dugaan penyimpanan harta kekayaan di negara suaka pajak.
Setidaknya hingga saat ini, ada 11,9 juta data dalam Pandora Papers yang menyebutkan 330 nama politisi, 130 miliarder, selebriti, pelaku tindak kejahatan penipuan, gembong narkoba, keluarga kerajaan, hingga pemuka agama. Sebelumnya, kasus kebocoran data serupa juga pernah diungkap oleh ICIJ, yakni Panama Papers dan Paradise Papers.
Berdasarkan data yang dikumpulkan ICIJ, politisi asal Amerika masuk daftar paling banyak Pandora Papers, yakni sebanyak 92 politisi. Selanjutnya, di posisi kedua ada politisi dari negara-negara Eropa, sebanyak 90 orang.
Kemudian politisi di wilayah regional lainnya juga masuk dalam daftar ini, yaitu sebanyak 68 politisi dari negara-negara Asia, 49 politisi dari negara-negara Afrika, dan 37 politisi di negara-negara Timur Tengah.
Pandora Papers merupakan hasil investigasi jurnalis terbesar di dunia. Untuk meneliti data-data tersebut, lebih dari 600 jurnalis dari 150 media di 117 negara dilibatkan. Sumber data Pandora Papers berasal dari 14 perusahaan offshore.
(Baca Selengkapnya: 10 Pejabat Negara Terkaya di Indonesia, Siapa Saja?)