Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kota Prabumulih, pada 2024 tercatat Rp10,53 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 5,01% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp9,83 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 3,05%.
(Baca: PDRB ADHB di Kabupaten Musi Banyuasin Menurut Sektor pada 2024)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 211,4 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp51.808 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 249.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor. Pada 2024 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp2,86 jutajuta. Nominal ini tumbuh 6,59%.
Kemudian sektor konstruksi tumbuh 4,25% menjadi Rp1,8 jutajuta, sektor industri pengolahan tumbuh 5,26% menjadi Rp1,14 jutajuta.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kota Blitar pada 2024)
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah real estate dengan PDRB Rp798,63 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kota Prabumulih pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kota Prabumulih ini adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan kontribusi mencapai 23,85%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor konstruksi, sektor pertambangan dan penggalian, sektor real estate, dan sektor industri pengolahan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Informasi dan Komunikasi,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.