Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melaporkan, realisasi belanja Kementerian/Lembaga (K/L) per akhir Agustus 2022 lalu mencapai Rp 575,8 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, realisasi tersebut terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp170,5 triliun. Capaian tersebut naik 4,8% dibandingkan tahun lalu atau year on year (yoy).
Berikutnya, realisasi belanja barang tercatat sebesar Rp221,9 triliun atau turun 13% secara yoy. Realisasi ini terdiri dari belanja barang lain Rp 161,1 triliun dan program pemulihan ekonomi nasional Rp 60,9 triliun.
"Ini pemanfaatannya di kementerian kesehatan untuk klaim pasien, insentif nakes dan vaksinasi, lalu Kemenhan Rp 24,3 triliun untuk alutsista. Kemudian, di Kemenkeu Rp31,1 triliun terkait biodiesel dan beasiswa LPDP, dan Kementerian Agama Rp 13,4 triliun terkait BOS," ujar Airlangga dikutip dari Kontan.co.id, Selasa (11/10).
Selanjutnya, Airlangga mengatakan, realisasi belanja modal sebesar Rp 87,4 triliun atau naik 3,8% secara yoy. Secara rinci, pemanfaatan anggaran ini untuk peralatan dan permesinan Rp39,9 triliun di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Polri.
Lalu, untuk pembangunan gedung dan bangunan senilai Rp10,5 triliun di TNI dan Polri, Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, dan Kementerian Agama. Ada pula pemanfaatan untuk pembangunan jalan, jaringan, dan irigasi sebesar Rp30,3 triliun di Kementerian PUPR dan Kemenhub.
Adapun Airlangga memaparkan, realisasi pendapatan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir Agustus 2022 mencapai Rp1.764,8 triliun. Dengan rincian, penerimaan perpajakan Rp1.378 triliun, penerimaan pajak Rp1.171 triliun, bea cukai Rp206,2 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp386 triliun, sedangkan belanja negara Rp1.657 triliun.
"Sehingga ada keseimbangan primer Rp342,1 triliun dan Indonesia per Agustus surplus Rp 107,4 triliun," ujar Airlangga.
(Baca: Belanja Negara Baru Capai 53% sampai Agustus 2022)