Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Bengkulu Tengah, pada 2024 mencapai Rp6,78 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 3,97% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp6,67 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 2,29%.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Kalimantan Selatan Periode 2018-2023)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 125,26 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp55.284 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 219.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan sektor andalan dan menyumbang kontribusi terbesar PDRB pada 2024 lalu dengan nilai mencapai Rp2,03 jutajuta. PDRB ini tumbuh 3,03% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp1,76 jutajuta.
Selanjutnya di posisi kedua adalah sektor pertambangan dan penggalian tumbuh 1,72% menjadi Rp1,34 jutajuta, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib tumbuh 8,98% menjadi Rp972,98 ribujuta.
(Baca: PDRB ADHB di Kabupaten Mandailing Natal Menurut Sektor pada 2024)
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan PDRB Rp478,39 ribujuta. Sektor ini tercatat tumbuh 3,34% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp454,06 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Bengkulu Tengah pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Bengkulu Tengah ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 29,09%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, dan sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang,Sektor Jasa Perusahaan dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.