Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 13 negara yang menjadi mitra dagang utama Indonesia dalam hal ekspor nonmigas.
Pertumbuhan ekonomi negara-negara mitra ini umumnya berpotensi menguat pada 2024, menurut proyeksi International Monetary Fund (IMF).
Dalam laporan World Economic Outlook edisi April 2024, IMF memproyeksikan penguatan ekonomi tahun ini terjadi di 8 negara mitra Indonesia, yakni Malaysia, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, Korea Selatan, Singapura, Belanda dan Jerman.
Namun, IMF memprediksi ada perlambatan laju pertumbuhan di 5 negara mitra Indonesia lainnya, yaitu India, China, Australia, Jepang, dan Italia dengan rincian seperti terlihat pada grafik.
Jika dibandingkan dengan 2023, penguatan tertinggi pada 2024 terjadi di Taiwan, yang proyeksi pertumbuhannya naik 1,7 poin persentase.
Sementara perlambatan terdalam terjadi di India dan Jepang, yang proyeksi pertumbuhannya sama-sama turun 1 poin persentase.
Kendati mayoritas mitra dagang Indonesia berpeluang menguat, IMF menilai kondisi perekonomian secara global tahun ini dibayangi risiko konflik geopolitik.
"Konflik di Gaza dan Israel bisa mengalami eskalasi ke wilayah yang lebih luas. Serangan yang terus berlanjut di Laut Merah dan perang di Ukraina juga berisiko menimbulkan guncangan pasokan yang memicu lonjakan harga pangan, energi, dan transportasi," kata IMF.
"Guncangan geopolitik bisa mempersulit proses disinflasi dan menunda pelonggaran kebijakan bank sentral, sehingga berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi global," lanjutnya.
(Baca: Proyeksi IMF, Ekonomi Indonesia 2024 Berpeluang Stabil)