Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Karimun, pada 2023 tercatat Rp17,02 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 5,5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp15,55 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 3,59%.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Sidoarjo pada 2023)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 267,76 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp65.300 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 141.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor konstruksi menjadi unggulan.
Sektor konstruksi di Kabupaten Karimun merupakan sektor andalan dan menyumbang kontribusi terbesar PDRB pada 2023 lalu dengan nilai mencapai Rp3,24 jutajuta. PDRB ini tumbuh 1,84% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp3,1 jutajuta.
Kemudian sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 7,44% menjadi Rp3,21 jutajuta, kemudian PDRB sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang kali ini tumbuh 3,28% menjadi Rp2,46 jutajuta.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur pada 2023)
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah pertambangan dan penggalian dengan PDRB Rp1,96 jutajuta. Sektor ini tercatat pertumbuhan negatif -2,05% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp1,85 jutajuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Karimun pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Karimun ini adalah sektor konstruksi dengan kontribusi mencapai 19,06%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor industri pengolahan, dan sektor pertambangan dan penggalian.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Jasa Perusahaan.