Ekonomi Kalimantan Tengah (Kalteng) pada 2016 tumbuh 6,37 persen dari tahun sebelumnya. Angka ini di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya tumbuh 5,02 persen. Ekonomi Kalteng selalu tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi secara nasional. Provinsi dengan Ibu Kota Palangka Raya ini perekonomiannya pada 2017 ditargetkan tumbuh 7,5 persen, lebih tinggi dari target pertumbuhan Indonesia yang hanya sebesar 5,1 persen.
Isu pemindahan Ibukota dari Jakarta kembali mencuat setelah Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa pemerintah akan mengkaji pemindahan Ibu Kota dari Jakarta. Karena tidak rawan gempa maka Kalimantan yang diunggulkan. Untuk sementara calon yang muncul untuk menjadi Ibu Kota Negara adalah Palangka Raya.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Kalteng pada 2016 mencapai Rp 112,44 triliun dari tahun sebelumnya Rp 110,22 triliun. Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menjadi penyumbang terbesar perekonomian Kalimantan Selatan, yaitu 21,9 persen atau sekitar Rp 24,67 triliun. Diikuti industri pengolahan sebesar 16,33 persen atau sekitar Rp 18,36 triliun, dan perdagangan besar dan eceran 11,68 persen atau sekitar Rp 11,13 triliun.