Inflasi harga konsumen melonjak pada bulan Juli 2022, terutama didorong komponen harga bergejolak seperti komoditas bahan makanan.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan komponen harga bergejolak dalam Indeks Harga Konsumen (IHK) menunjukkan inflasi tahunan sebesar 11,47% (yoy) pada bulan Juli 2022, dengan andil terhadap inflasi umum mencapai 1,92 poin persentase.
Lonjakan harga ini terjadi di tengah ancaman krisis pangan dan energi global. Untuk harga pangan, inflasi terjadi karena gangguan rantai pasokan akibat cuaca buruk.
Kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau mencatat inflasi tahunan sebesar 9,35% (yoy) pada Juli 2022. Kontributor utama terhadap lonjakan harga pangan secara bulanan mencakup cabai merah, bawang merah dan cabai rawit.
Inflasi tahunan komponen inti juga melonjak ke 2,86% (yoy) pada Juli 2022. Laju inflasi ini sedikit lebih tinggi dari perkiraan sebesar 2,75% (yoy) dari ekonom Bank Mandiri.
Sementara itu komponen harga yang diatur oleh pemerintah menunjukkan inflasi tahunan sebesar 6,51% (yoy) pada Juli 2022.
Secara umum, inflasi tahunan harga konsumen mencapai 4,94% (yoy) pada Juli 2022. Laju ini melebihi kisaran target Bank Indonesia, yaitu antara 2% sampai 4%.
(Baca: Proyeksi IMF, Inflasi Masih Tinggi sampai 2023)