Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Intan Jaya, pada 2024 tercatat Rp1,47 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 1,73% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp1,4 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 1,07%.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Jepara 2015-2024)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 137,34 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp10.187 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 507.
Dari 14 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor konstruksi menjadi unggulan.
Sektor konstruksi di Kabupaten Intan Jaya pada 2024 mencatatkan nilai sebesar Rp578,61 ribujuta. PDRB ini berada di urutan pertama dibandingkan 17 sektor lain. Sektor ini tumbuh 3,18% dibandingkan dengan angka tahun sebelumnya yang tercatat Rp547,36 ribujuta.
Selanjutnya di posisi kedua adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tumbuh 2,53% menjadi Rp341,04 ribujuta, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan PDRB Rp340,1 ribujuta (0,66%).
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kab. Gresik | 2024)
Terakhir, PDRB di Kabupaten Intan Jaya, untuk urutan lima besar adalah jasa pendidikan dengan nilai Rp39,75 ribujuta. Menurut BPS, sektor ini selama setahun terakhir berhasil tumbuh 3,05% dari capaian sebelumnya yang tercatat Rp37,64 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Intan Jaya pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Intan Jaya ini adalah sektor konstruksi dengan kontribusi mencapai 35,38%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, dan sektor jasa pendidikan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Pertambangan dan Penggalian,Sektor Industri Pengolahan,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum dan Sektor Informasi dan Komunikasi.