Ketahanan Dana BPJS Kesehatan Melemah sampai Agustus 2025

Ekonomi & Makro

Premium

Adi Ahdiat 24/10/2025 13:47 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut laporan Dewan Jaminan Sosial Nasional, aset BPJS Kesehatan terus menyusut, sehingga ketahanan dananya melemah sampai Agustus 2025.

Nilai Aset Neto dan Ketahanan Dana BPJS Kesehatan (Desember 2022-Agustus 2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Ketahanan Dana BPJS Kesehatan Melemah sampai Agustus 2025”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Nilai Aset Neto dan Ketahanan Dana BPJS Kesehatan (Desember 2022-Agustus 2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Ketahanan dana program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola BPJS Kesehatan terus melemah.

Menurut data Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), pada Desember 2022, BPJS Kesehatan masih memiliki aset neto Rp56,51 triliun.

Dana tersebut cukup untuk membiayai layanan kesehatan selama 5,98 bulan.

Namun, asetnya kemudian berangsur menyusut. Sampai Agustus 2025, nilai aset neto BPJS Kesehatan tersisa Rp39,28 triliun, hanya cukup untuk membiayai layanan selama 2,59 bulan.

Angka ini menjadi rekor terendah dalam empat tahun terakhir, seperti terlihat pada grafik.

"Aset neto Dana Jaminan Sosial Kesehatan [pada Agustus 2025] diproyeksikan dapat membiayai 2,59 bulan ke depan. Sehat, namun rentan defisit," kata DJSN dalam laporannya.

(Baca: 14 Juta Orang Menunggak Iuran BPJS Kesehatan, Mayoritas Pekerja Mandiri)

Penurunan aset BPJS Kesehatan dipengaruhi oleh klaim manfaat yang lebih besar dibanding pendapatan iuran.

Sejak awal tahun sampai Agustus 2025, realisasi klaim atau beban yang dibayarkan BPJS Kesehatan untuk kebutuhan peserta mencapai Rp123,4 triliun.

Sedangkan pendapatan iuran sampai Agustus 2025 hanya Rp115,04 triliun, sehingga rasio klaimnya mencapai 107% dari pendapatan.

"Tren penurunan aset neto dan rasio klaim di atas 100% ini telah berlangsung konsisten sejak 2023, menunjukkan bahwa total pendapatan belum mampu mengimbangi tingginya biaya layanan kesehatan," kata DJSN dalam laporannya.

"Tren rasio klaim di atas 100% perlu diiringi dengan kinerja BPJS Kesehatan dalam kendali mutu dan biaya jaminan, meningkatkan kolektabilitas iuran dan pendapatan lainnya, termasuk pendapatan investasi," kata mereka.

(Baca: Pemanfaatan Layanan BPJS Kesehatan Meningkat pada 2024)

Editor : Adi Ahdiat