Kekuatan Pokok TNI Belum Mencapai Target sampai 2024

Ekonomi & Makro

Premium

Adi Ahdiat 03/10/2025 15:30 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut laporan Kemenko Polkam, minimum essential force (MEF) atau kekuatan pokok minimum TNI belum mencapai target sampai 2024.

Target dan Realisasi MEF* atau Kekuatan Pokok Minimum TNI (2020-2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Kekuatan Pokok TNI Belum Mencapai Target sampai 2024”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Target dan Realisasi MEF* atau Kekuatan Pokok Minimum TNI (2020-2024)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut laporan Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam), target minimum essential force (MEF) nasional belum berhasil tercapai sampai 2024.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 41 Tahun 2010, MEF adalah standar kekuatan pokok minimum Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Kekuatan pokok ini merupakan prasyarat dasar yang dibutuhkan agar TNI bisa menjalankan tugas dan fungsinya secara efektif, terutama dalam menangkal dan menghadapi ancaman aktual.

Adapun pembangunan MEF dilakukan dengan meningkatkan kemampuan satuan tempur, salah satunya melalui pemenuhan kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista).

(Baca: Kekuatan Militer Indonesia Tidak Menonjol di Asia pada 2024)

Pemerintah menargetkan kekuatan pokok TNI bisa memenuhi 72% dari standar minimum pada 2020, dan terus naik hingga mencapai 100% pada 2024.

Namun, realisasinya, sampai tahun 2024 kekuatan pokok TNI baru 64,87% dari standar minimum, seperti terlihat pada grafik.

Menurut Kemenko Polkam, pemenuhan target MEF membutuhkan kontribusi dari industri pertahanan. Namun, kemampuan industri pertahanan dalam negeri dinilai masih terbatas, khususnya dalam aspek teknologi.

"Peran industri pertahanan dalam negeri untuk mengejar realisasi MEF TNI sangat dibutuhkan untuk menutup kesenjangan antara kebutuhan yang diharapkan dengan kemampuan anggaran yang terbatas," kata Kemenko Polkam dalam Laporan Kinerja 2024.

"Kontribusi industri pertahanan dalam melengkapi kebutuhan TNI terbatas pada alutsista tipe sedang dan tidak sepadan untuk mampu menghasilkan rekayasa industri pertahanan yang setara dengan buatan AS, Rusia, Jerman, Turki, Korea Selatan, dan Cina," lanjutnya.

(Baca: Ekspor Senjata Indonesia Meningkat pada 2024, Cetak Rekor Baru)

Editor : Adi Ahdiat