Pemerintah dan DPR Revisi RAPBN 2026, Defisit Melebar

Ekonomi & Makro

Lite

Nabilah Muhamad 19/09/2025 16:56 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Pemerintah dan DPR telah menyepakati revisi RAPBN 2026. Target defisit melebar menjadi Rp689,1 triliun atau setara 2,68% terhadap PDB.

Revisi Postur RAPBN 2026 (September 2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Pemerintah dan DPR Revisi RAPBN 2026, Defisit Melebar

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Revisi Postur RAPBN 2026 (September 2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Pemerintah dan Badan Anggaran DPR telah menyepakati revisi postur Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 pada Kamis (18/9/2025).

Hasilnya, pendapatan negara tahun depan ditargetkan mencapai Rp3.153,6 triliun, naik Rp5,9 triliun dibanding rancangan sebelumnya.

Target baru itu terdiri atas penerimaan perpajakan Rp2.693,7 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp459,2 triliun.

(Baca: APBN Indonesia Selalu Defisit 10 Tahun Terakhir)

Lalu belanja negara tahun depan ditargetkan mencapai Rp3.842,7 triliun, naik Rp56,2 triliun dari sebelumnya.

Belanja ini terdiri atas belanja kementerian/lembaga (K/L) Rp1.510,5 triliun, belanja non-K/L Rp1.639,2 triliun, dan transfer ke daerah (TKD) Rp693 triliun.

Dengan belanja yang lebih besar dari pendapatan, RAPBN 2026 memiliki defisit atau kekurangan anggaran Rp689,1 triliun, setara 2,68% dari produk domestik bruto (PDB).

Defisit tersebut melebar dibanding rancangan sebelumnya, yang nilainya Rp638,8 triliun atau 2,48% dari PDB.

(Baca: Utang Pemerintah Meningkat sampai Akhir 2024)

Editor : Adi Ahdiat