Lima perusahaan raksasa Amerika Serikat (AS) disebut sudah komitmen berinvestasi di Indonesia. Investasi ini mencakup sejumlah sektor, dari energi bersih, teknologi digital, dan layanan kesehatan.
Diwartakan Katadata, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut AS memang mitra dagang utama Indonesia. Ini terlihat juga dari pangsa ekspornya yang mencapai 11,2%.
"Untuk penanaman modal, AS juga masuk lima besar investor pada 2024, dengan nilai mencapai US$3,7 miliar,” kata Airlangga dalam konferensi pers Joint Statement Indonesia-AS di Jakarta, Kamis (24/7).
Berdasarkan nilai, rencana investasi terbesar adalah ExxonMobil. Airlangga mengatakan perusahaan energi dan manufaktur kimia global itu saat ini tengah membahas untuk membangun fasilitas carbon capture and storage atau CSS senilai US$10 miliar.
Kedua, Oracle, yang tengah membahas untuk berinvestasi di Indonesia dengan membangun pusat data di Batam senilai US$6 miliar.
Amazon menyusul di posisi ketiga yang akan memperkuat pengembangan AI dan cloud dengan nilai investasi mencapai US$5 miliar. Selanjutnya keempat ada Microsoft yang akan membangun infrastruktur cloud dan AI senilai US$1,7 miliar.
Lalu yang kelima adalah General Electric (GE) melalui GE Healthcare akan membangun fasilitas produksi CT scanner pertama di Indonesia senilai Rp178 miliar pada tahun ini atau sekitar US$10,87 juta.
Total komitmen investasi dari perusahaan-perusahaan AS ke Indonesia mencapai sekitar Rp370,19 triliun jika dikonversi dengan kurs Rp16.300 per dolar AS. Nilai tersebut mencerminkan rencana ekspansi sejumlah perusahaan besar AS di berbagai sektor strategis.
Dengan adanya investasi ini, Airlangga berharap dapat menjaga kesimbangan internal dan eksternal. "Ini agar neraca perdagangan terjaga, dan momentum ekonomi dan penciptaan lapangan kerja bisa terjamin," ujar Airlangga.
(Artikel ini telah tayang di Katadata: 5 Perusahaan Raksasa AS Siap Investasi ke RI, Nilainya Capai Rp370 Triliun)