Celios: Pelaksanaan Koperasi Merah Putih Berpotensi Menurunkan PDB Nasional

Center of Economic and Law Studies (Celios) melakukan perhitungan terhadap dampak Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih terhadap penerimaan produk domestik bruto (PDB) dalam negeri. 

Hasilnya, penciptaan PDB positif diproyeksikan hanya terjadi pada tahun pertama pelaksanaan Koperasi Merah Putih, yakni sebesar Rp179,69 triliun. Ini didorong oleh tambahan modal senilai Rp141,62 triliun yang disalurkan melalui perbankan. 

"Namun demikian, terjadi penurunan PDB akibat opportunity cost dan risiko pembiayaan yang berpotensi terjadi," tulis Celios dalam laporan Dampak Ekonomi Koperasi Merah Putih.

Lalu pada tahun-tahun berikutnya, Celios memprediksi akan terjadi penurunan PDB akibat opportunity cost dan risiko pembiayaan yang berpotensi terjadi.

"Kontraksi yang cukup tajam dan berkelanjutan dimulai dari penurunan Rp24,01 triliun di tahun kedua hingga mencapai minus Rp59,76 triliun di tahun keenam," tulis Celios.

Jika diakumulasikan, total nilai risiko penurunan PDB akibat program Koperasi Merah Putih diprediksi mencapai Rp9,85 triliun. 

Selain itu, perbankan juga dinilai dapat dirugikan karena adanya opportunity cost selama periode pengembalian dana. 

Atas perhitungan tersebut, Celios memberikan rekomendasi pada pada pemangku kebijakan, dengan rincian sebagai berikut: 

• Membatalkan pembentukan Koperasi Merah Putih berdasarkan risiko dan kerugian dari sisi perbankan maupun pemerintahan desa
• Meningkatkan BUMDes sebagai motor pembangunan di tingkat desa, termasuk koperasi
• Melakukan peningkatan skala koperasi aktif yang sudah berjalan, dengan memberikan fasilitas pemberian kredit bunga rendah.

(Baca: Banyak Warga Khawatir Koperasi Merah Putih Jadi Lahan Korupsi)