Beda Jumlah Rencana dan Aktual Personel TNI pada Awal 2024

Berdasarkan jurnal Kompetensi Digital dan Manajemen SDM TNI pada Era Revolusi Industri 4.0 yang ditulis Mhd. Halkis, Chandra Ariyadi Prakosa, dan Tarsisius Susilo, ada perbedaan terhadap kuota rencana dan jumlah aktual personel TNI pada awal 2024.

Data yang dikoleksi tersebut meliputi tiga matra, yakni TNI AD, TNI AL, dan TNI AU.

Tim penulis menghimpun jumlah rencana dan aktualnya berdasarkan pangkat. Ditilik dari pangkat terendah, letnan dua (letda), jumlah yang direncanakan atau DSP adalah 6.493 prajurit. Namun angka aktualnya mencapai 15.838 prajurit, sehingga terdapat selisih hingga 9.345 prajurit.

Namun, empat pangkat di atasnya justru mengalami defisit. Letnan satu (lettu) selisih hingga 12.821 prajurit, kapten sebesar 119.879 prajurit, mayor sebesar 11.566 prajurit, letnan kolonel (letkol) sebesar 4.902 prajurit.

Sementara kolonel, kasta tertinggi di kategori pangkat menengah, surplus hingga 238 personel.

Selain kolonel, sejumlah perwira tinggi atau pati mengalami pembengkakan dari kuota yang direncanakan.

Pati bintang satu surplus hingga 132 personel. Sementara bintang dua membengkak sebanyak 49 personel.

Selanjutnya, bintang tiga memiliki selisih satu personel dari yang direncanakan. Pangkat paling tinggi berbintang empat juga selisih satu personel.

"Beberapa pangkat memiliki kelebihan personel, sementara lainnya mengalami kekurangan," tulis penulis yang dikutip pada Senin (24/3/2025).

(Baca juga: Ada 400 Ribu Personel Militer Aktif Indonesia, Ini Rinciannya)