Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, realisasi manfaat pensiun dalam belanja nonkementerian/lembaga (nonK/L) sebesar Rp149,2 triliun pada 2024.
Angka tersebut tumbuh sebesar 16,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) sebesar Rp127,7 triliun pada 2023.
Manfaat pensiun terdiri atas program reguler dan THR & pensiun ke-13.
Program reguler ini sebesar Rp126,5 triliun pada 2024. Angkanya naik 16% (yoy) dari 2023 yang sebesar Rp109,1 triliun.
Reguler ini juga terdiri atas dua program, yakni Taspen dan Asabri. Kucuran untuk taspen sebesar Rp110,9 triliun pada 2024, naik 16,1% (yoy) dari 2023 yang sebesar Rp95,5 triliun.
Kenaikan juga dialami Asabri. Realisasinya sebesar Rp15,6% pada 2024, naik 15,2% (yoy) dari 2023 yang sebesar Rp13,6 triliun.
Sementara manfaat pensiun lainnya, THR dan pensiun ke-13, sebesar Rp22,7 triliun. Nilainya naik 21,4% (yoy) dari sebelumnya Rp18,7 triliun.
"Jadi pertumbuhannya kita lihat di angka belasan persen ini sejak awal Januari [2024]," kata Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, dalam konferensi pers daring pada Jumat (8/11/2024).
(Baca juga: Detail Anggaran Belanja Negara yang Naik 14,1% pada Oktober 2024)