Laporan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan, terdapat lima subsektor usaha di Indonesia dengan kucuran investasi tertinggi per kuartal III 2024.
Tertinggi adalah subsektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi dengan realisasi Rp58,04 triliun. Nilai ini setara 13,45% dari total kucuran investasi hingga kuartal III 2024.
Kedua adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya, sebesar Rp55,87 triliun atau 12,95%.
Ketiga, pertambangan, sebesar Rp44,64 triliun atau Rp10,34%.
Keempat adalah industri kimia dan farmasi, sebesar Rp31,61 triliun atau 7,33%.
Kelima, industri makanan sebesar Rp31,3 triliun atau 7,26%.
BKPM juga mengelompokkan realisasi investasi subsektor usaha berdasarkan jenisnya, yakni asing (penanaman modal asing/PMA) dan dalam negeri (penanaman modal dalam negeri/PMDN).
Berikut rinciannya berdasarkan jenis investasi:
PMA:
- Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya: US$3,03 miliar (19,60% dari total PMA)
- Transportasi, gudang, dan telekomunikasi: US$2,02 miliar (13,03%)
- Pertambangan: US$1,56 miliar (10,06%)
- Industri kimia dan farmasi: US$1,3 miliar (8,39%)
- Industri makanan: US$920 juta (5,94%).
PMDN:
- Transportasi, gudang, dan telekomunikasi: Rp27,72 triliun (13,94% dari total PMDN)
- Pertambangan: Rp21,24 triliun (10,68%)
- Perumahan, kawasan industri, dan perkantoran: Rp19,88 triliun (10%)
- Industri makanan: Rp17,48 triliun (8,79%)
- Jasa lainnya: Rp16,31 triliun (8,20%).
(Baca juga: 10 Negara dengan Investasi Terbesar ke Indonesia Semester I 2024)