Menurut lembaga riset BloombergNEF, nilai investasi transisi energi global mencapai US$1,77 triliun pada 2023.
Angkanya naik sekitar 17% dibanding 2022 sekaligus menjadi rekor tertinggi baru.
(Baca: Investasi Transisi Energi Global Capai Rekor Baru pada 2023)
Sebagian besar atau 36% investasi tersebut masuk ke sektor kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
Aliran modal transisi energi global juga cukup banyak masuk ke sektor energi terbarukan dengan proporsi 35%, dan jaringan ketenagalistrikan (power grid) 18%.
Sementara investasi untuk pengembangan alat pemanas bangunan elektrik (electrified heat), teknologi industri bersih (clean industry), dan sektor-sektor lainnya lebih kecil seperti terlihat pada grafik.
Meski tren investasinya secara umum meningkat, BloombergNEF menilai seluruh dana tersebut belum cukup untuk mengantisipasi perubahan iklim.
"Investasi transisi energi global perlu ditingkatkan menjadi rata-rata US$4,84 triliun per tahun mulai 2024 sampai 2030," kata tim BloombergNEF dalam laporan Energy Transition Investment Trends 2024.
"Agar sejalan dengan skenario net-zero Perjanjian Paris, investasi tahunan di sektor kendaraan listrik, energi terbarukan, penyimpanan energi, dan jaringan listrik perlu dinaikkan dua kali lipat lebih dari saat ini," lanjutnya.
(Baca: 2023 Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah)