Data Bank Indonesia (BI) yang diolah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam laporan Nota Keuangan menunjukkan, posisi cadangan devisa Indonesia mencapai US$140,4 miliar pada kuartal I 2024.
Nilai itu setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri (LN) pemerintah, serta berada di atas batas aman 3 bulan impor.
Kemenkeu mengatakan, posisi cadangan devisa yang relatif masih tinggi diharapkan dapat mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
"Dengan posisi cadangan devisa sebesar itu mampu menopang ketahanan eksternal dalam periode tersebut," tulis Kemenkeu dalam laporan yang diterbitkan Jumat (16/8/2024).
Posisi kuartal I 2024 sebenarnya cenderung besar. Bandingkan dengan tahun penuh 2023 yang mencapai US$146,4 miliar dengan pembiayaan setara 6,5 bulan impor dan pembayaran utang LN.
Sejak hampir sedekade, posisi cadangan devisa Indonesia berfluktuatif. Posisi tertinggi adalah 2023 dan terendah adalah 2015. Namun rasio pembayaran tertinggi jatuh pada 2020 yang setara 9,8 bulan impor dan pembiayaan utang LN.
(Baca juga: Surplus Neraca Dagang RI Turun 80% pada Juli 2024)