Departemen Statistik Singapura (Departement of Statistics Singapore/DSS) melaporkan inflasi umum Singapura pada September 2022 mencapai 0,4% dibanding bulan sebelumnya (month to month/M-to-M).
Jika dibandingkan dengan September 2021, laju inflasi Singapura mencapai 7,48% (year on year/yoy). Inflasi tahunan ini mencapai level tertingginya dalam 14 tahun terakhir seperti terlihat pada grafik.
Sedangkan secara akumulasi sepanjang periode Januari-September 2022, inflasi Negeri Singa telah mencapai 5,9% (cumulative to cumulative/c-to-c).
Inflasi Inti Singapura sepanjang September 2022 tercatat sebesar 0,55% (m-to-m) dan mencapai 5,3% (yoy). Sementara secara akumulasi sepanjang periode Januari-September 2022, laju inflasinya mencapai 3,8% (c-to-c).
Inflasi makanan Singapura pada September mencapai 0,7% (m-to-m) dan sebesar 6,9% (yoy). Sementara secara kumulatif sebesar 6,9% (c-to-c) sepanjang periode Januari-September 2022.
Sementara inflasi transportasi Singapura pada September 2022 mencapai 0,4% (m-to-m) dan sebesar 19,0% (yoy). Sedangkan secara akumulasi mencapai 17,2% (c-to-c) sepanjang 9 bulan pertama tahun ini.
Naiknya harga komoditas energi dan pangan berdampak pula ke Singapura. Ini tercermin dari inflasi tahunan yang mencapai level tertingginya sejak Juli 2008.
(Baca: Tembus Hingga 200%, Berikut Daftar Negara dengan Inflasi Tertinggi Dunia)