Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, terdapat 25,90 juta penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2023. Sebanyak 11,74 juta orang di antaranya adalah penduduk perkotaan.
Persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2023 mencapai 7,29%, turun dibanding Maret 2022 yang persentasenya 7,5%.
Adapun Garis Kemiskinan nasional pada Maret 2023 mencapai Rp550.458 per kapita per bulan, sedangkan Garis Kemiskinan di perkotaan Rp569.299 per kapita per bulan.
(Baca: Harga Beras di Indonesia Merangkak Naik sampai Semester I 2023)
BPS mencatat terdapat dua komponen yang memengaruhi Garis Kemiskinan, yaitu komoditas makanan dan komoditas bukan makanan.
Komoditas makanan jadi penyumbang utama Garis Kemiskinan di perkotaan, dengan kontribusi 73%.
Kemudian beras merupakan komoditas makanan penyumbang Garis Kemiskinan tertinggi di perkotaan, dengan kontribusi 19,35%.
Berikutnya ada rokok kretek filter yang berkontribusi 12,14%, daging ayam ras 4,53%, telur ayam ras 4,22%, dan mie instan 2,56%.
Sementara, komoditas bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada Garis Kemiskinan di perkotaan adalah perumahan (8,81%), bensin (3,96%), dan listrik (3,10%).
(Baca juga: Bappenas Sebut Kemiskinan di 16 Provinsi Masih Relatif Tinggi, Berikut Daftarnya)