Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kota Pariaman, pada 2023 mencapai Rp6435,12 miliar. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,79% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp5881,85 miliar .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 1,32%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 99.484 jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp66.200 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 137.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp1,14 triliun. Nominal ini tumbuh 4,22%.
Selanjutnya sektor kedua untuk PDRB terbesar di Kota Pariaman ini adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 4,35% menjadi Rp995,36 miliar kemudian diurutan berikutnya diikuti oleh sektor konstruksi tumbuh 5,52% menjadi Rp978,92 miliar.
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah informasi dan komunikasi dengan PDRB Rp562,72 miliar.
Distribusi PDRB di Kota Pariaman pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kota Pariaman ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 16,58%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor konstruksi, sektor informasi dan komunikasi, dan sektor transportasi dan pergudangan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Pertambangan dan Penggalian,Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.