Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Pandeglang, pada 2023 tercatat Rp34,02 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 2,53% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp32,08 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 0,67%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 1,39 juta jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp25.910 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 438.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp11,65 jutajuta. Nominal ini pertumbuhan negatif -1,52%.
Di urutan kedua adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 4,53% menjadi Rp4,01 jutajuta, sektor real estate dengan PDRB Rp2,62 jutajuta (7,04%).
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah industri pengolahan dengan PDRB Rp2,37 jutajuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Pandeglang pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Pandeglang ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 31,1%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor real estate, sektor industri pengolahan, dan sektor transportasi dan pergudangan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Lainnya,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas,Sektor Informasi dan Komunikasi,Sektor Jasa Perusahaan dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.