Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 12,35 poin atau melemah 0,18% ke level 6.798,96 pada penutupan perdagangan Rabu, 12 April 2023.
Pelemahan ini terjadi setelah International Monetary Fund (IMF) merilis laporan World Economic Outlook (WEO) edisi April 2023, yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global bakal melambat dari 3,4% pada 2022 menjadi 2,8% pada 2023.
Adapun proyeksi tersebut terpengaruh oleh kebijakan pengetatan moneter yang diambil bank sentral di berbagai negara.
(Baca: Proyeksi IMF, Ekonomi Indonesia Tumbuh 5% pada 2023)
Di samping itu, menurut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, para pelaku pasar atau investor tengah bersikap hati-hati menjelang perilisan laporan inflasi Amerika Serikat (AS), yang bisa mempengaruhi keputusan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
"IHSG dan bursa regional Asia bergerak melemah, dipengaruhi oleh penantian rilis data inflasi Amerika Serikat (AS), serta menurunnya proyeksi pertumbuhan ekonomi global oleh IMF," ujar Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dikutip dari Antara, Rabu (12/4/2023).
Berdasarkan data RTI Business, frekuensi perdagangan saham di bursa dalam negeri hari ini sebanyak 1,34 juta kali transaksi.
Total saham berpindah tangan mencapai 17,87 miliar lembar, dengan nilai transaksi mencapai Rp10,96 triliun.
Emiten berkode HAJJ menjadi top loser setelah melemah 9,79%, diikuti emiten ESSA dan ITMG yang terkontraksi masing-masing 6,99% dan 6,97%.
Adapun emiten top gainer hari ini adalah PADA yang menguat 30,33%, diikuti CHEM dan HOMI yang menguat masing-masing 14,78% dan 12,75%.
Mayoritas saham pada perdagangan hari ini pun ditutup melemah. Rinciannya 302 saham melemah, 230 saham menguat, dan 198 saham stagnan.
(Baca: IHSG Menguat Bersama Mayoritas Bursa Saham Asia (Selasa, 11 April 2023))